Bag. I
Penelitian Penerimaan Devisa di Solo (Surakarta)
Solo merupakan salah satu tujuan wisata yang ada
di Indonesia, kota ini memiliki tempat wisata budaya, sejarah, dan alam yang
cukup banyak. Pemerintah daerah setempat sudah lama bebenah diri menata kota
agar menjadi siap menerima kunjungan wisatawan asing maupun wisatawan domestik.
Beberapa wilayah Solo terdiri dari pegunungan dan
lereng-lereng yang sangat asri, beberapa obyek wisata alamnya yaitu, Air Terjun
Grojogan Sewu. Kota batik ini juga menawarkan wisata belanja di Kota Batik
Laweyan, Pusat Grosir Solo, dan yang paling terkenal adalah Pasar Klewer.
Kemudian wisata sejarah dengan mengunjungi Keraton Mangkunegara, dan Candi
Sukuh.
Data-data yang diperlukan adalah :
-
Jumlah
hotel, losmen, penginapan, dan jasa tempat tinggal sementara yang ada di kota
Solo (Dinas Pariwisata Solo)
- Money
Changer, Bank baik swasta maupun milik negara yang menerima pertukaran mata
uang asing (Pemerintah Daerah kota solo)
-
Jumlah
wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung per tahun ini. (dinas
Pariwisata)
-
Pendapatan
nasional kota Solo (pemerintah daerah)
-
Pendapatan
kota Solo dari hasil sektor Pariwisata (dinas Pariwisata)
-
Night
of stay rata-rata wisatawan (Hotel-hotel yang dijadikan sampel)
-
Populasi
manusia yang tinggal di Solo (Biro Pusat Statistik).
- mencari
jumlah intensitas pariwisata dengan mengambil data Night of stay dari tamu
asing maupun domestik dari hotel-hotel yang dijadikan sample, kemudian
dibagi populasi kota Solo yang didapat dari Biro Pusat Statistik.
- mencari
jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata, dengan Yield atau
pendapatan sektor pariwisata yang didapat dari dinas Pariwisata setempat,
kemudian nilai tambah di kota Solo, dan pendapatan daerah kota Solo.
Bag II
1. Intensitas Pariwisata
TI
|
=
|
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
|
P
|
Diketahui
Nf : 678.542
Lf : 10 hari
Nd : 1.134.860
Ld : 5 hari
P :
8.310.000
TI
|
=
|
((678.542 x 10) + (1.134.860 x 5)) x
100%
8.310.000
|
TI
|
=
|
(6785420) + (5674300) x 100%
8.310.000
|
TI
|
=
|
(12.459.720) x 100%
8.310.000
|
TI
|
=
|
(12.459.720) x 100%
8.310.000
|
Intensitas Pariwisata
Kabupaten Kopo masih rendah jika dibandingkan dengan tabel yang ada pada contoh,
namun untuk ukuran sebuah kaputaten kecil dengan tingkat populasi penduduk
tidak lebih dari 10 juta jiwa intensitas pariwisata kabupaten Kopo sudah dapat
dinyatakan cukup tinggi.
2. Besarnya penerimaan devisa dari sektor pariwisata
Y
|
=
|
(Nd x Ld x ed)
|
+
|
(Nf x Lf x ef)
|
Diketahui :
Nd : 1.134.860
Ld : 5 hari
ed : 25.000
Nf : 678.542
Lf : 10 hari
ef : 187.500
Y
|
=
|
(1.134.860 x 5 x 25.000)
|
+
|
(678.542 x 10 x 187.500)
|
Y
|
=
|
(141.857.500.000)
|
+
|
(1.272.266.250.000)
|
3. Kontribusi sektor pariwisata terhadap
pendapatan regional provinsi.
Diketahui
Y : 1.414.123.750.000
Va
: 45%
RY
: 1.625.000.000.000
CT
|
=
|
1.414.123.750.000 x 0.45
1.625.000.000.000,00
|
100%
|
CT
|
=
|
636355687500
1.625.000.000.000,00
|
100%
|