Senin, 23 April 2012

Manajemen Strategik

BCG (Boston Consulting Group) Matriks



“BCG Matrix provides  frameworks for evaluating the relatives performances of businesses in which a diversified organization operates. It is also pescribes the preferred distribution of cash and others among the businesses.”  Ricky W Griffin dalam buku Management 2009
  BCG Growth-Share Matrix adalah sebuah perencanaan portofolio model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson dari Boston Consulting Group pada tahun 1970 awal. Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar, maka nama "pertumbuhan-berbagi". Pasar pertumbuhan berfungsi sebagai proxy untuk daya tarik industri, dan pangsa pasar relatif berfungsi sebagai proxy untuk keunggulan kompetitif. Pertumbuhan-saham matriks sehingga peta posisi unit bisnis dalam dua faktor penentu penting dari profitabilitas.


sumber http://megakumalasari.blogspot.com/2010/06/pengertian-bcg-boston-consulting-group.html

Kerangka kerja ini mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan generasi kas. Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman , pangsa pasar relatif meningkat menunjukkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas. Dengan demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi generasi kas dan konsumsi kas.
Henderson beralasan bahwa uang yang diperlukan oleh bisnis unit yang berkembang pesat dapat diperoleh dari unit lain perusahaan bisnis yang pada tahap lebih dewasa dan menghasilkan kas yang signifikan. Dengan investasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar di pasar yang berkembang pesat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva pengalaman dan mengembangkan keunggulan biaya. Dari alasan ini, BCG Growth-Share Matrix lahir.
Empat kategori tersebut adalah:

  • Anjing – Anjing memiliki pangsa pasar rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah dan dengan demikian tidak menghasilkan atau mengkonsumsi sejumlah besar uang tunai. Namun, anjing adalah kas perangkap karena uang diikat dalam bisnis yang kurang potensial. usaha tersebut adalah kandidat untuk divestasi.
  • Tanda Pertanyaan – Pertanyaan tanda tumbuh pesat dan dengan demikian mengonsumsi sejumlah besar uang, tetapi karena mereka memiliki saham pasar yang rendah mereka tidak menghasilkan uang banyak. Sebuah tanda tanya (juga dikenal sebagai anak bermasalah “”) memiliki potensi untuk mendapatkan pangsa pasar dan menjadi bintang, dan akhirnya sapi kas ketika pertumbuhan pasar melambat. Jika tanda tanya tidak berhasil menjadi pemimpin pasar, mungkin tahun kemudian setelah konsumsi tunai itu akan berubah menjadi seekor anjing ketika pertumbuhan pasar menurun. Pertanyaan tanda harus dianalisa dengan hati-hati untuk menentukan apakah mereka patut investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pangsa pasar.
  • Bintang – Bintang menghasilkan uang dalam jumlah besar karena pangsa pasar yang kuat relatif mereka, tetapi juga mengkonsumsi uang dalam jumlah besar karena laju pertumbuhan yang tinggi sehingga tunai di setiap arah sekitar jala keluar. Jika bintang dapat mempertahankan pangsa pasar yang besar, ia akan menjadi sapi kas ketika penurunan tingkat pertumbuhan pasar. Portofolio perusahaan yang terdiversifikasi harus selalu memiliki bintang-bintang yang akan menjadi sapi perah generasi berikutnya dan memastikan kas masa depan.
  • Kas sapi – Sebagai pemimpin di pasar yang matang, sapi kas menunjukkan laba atas aset yang lebih besar daripada tingkat pertumbuhan pasar, dan dengan demikian menghasilkan uang lebih dari mereka mengkonsumsi. unit usaha tersebut harus “diperah”, penggalian keuntungan dan investasi sebagai kas sesedikit mungkin.sapi Kas memberikan uang tunai yang diperlukan untuk mengubah tanda tanya menjadi pemimpin pasar, untuk menutupi biaya administrasi perusahaan, untuk mendanai penelitian dan pengembangan, untuk layanan utang perusahaan, dan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Karena sapi kas menghasilkan arus kas yang relatif stabil, nilainya dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang memadai dengan menghitung nilai sekarang dari aliran kas dengan menggunakan analisis discounted cash flow. 


 

Rabu, 11 April 2012

Devisa dan Efek Berganda


  1. Buatlah suatu diagram/gambar/Flowchart yang memperlihatkan bagaimana devisa dari sektor pariwisata mengalir masuk dan keluar dari sebuah negara.
  
Pada flow chart diatas, anak panah dengan
  • Nomor 1 : Penjualan tiket maskapai penerbangan nasional untuk mencapai Negara dan kembali berikut penerbangan domestic.
  • Nomor 2 : Biaya taxi dari dan ke airport, kemudian biaya bus wisata dari dan menuju hotel.
  • Nomor 3 : biaya penginapan ketika di tujuan, baik di hotel, resort, villa, dsb
  • Nomor 4 : Trasnportasi local selama didalam tempat tujuan.
  • Nomor 5 : Biaya yang dikeluarkan untuk makan dan minum di restoran, bar, café yang ada di dalam maupun diluar hotel.
  • Nomor 6 : Biaya untuk sightseeing, tour, dan excursion
  • Nomor 7 : pembelian oleh-oleh atau cinderamata.
  • Nomor 8  : biaya yang dikeluarkan untuk perpanjangan visa (bila perlu).



.
2. Pola pengeluaran wisatawan



















3. Diketahui : 
Pengeluaran Awal (E) : Rp. 5.000,- x 5 = Rp. 25.000
Pengeluaran Langsung (DS) : Rp. 3.350,- x 5 = 16750
Pengeluaran Tidak Langsung (IS) : Rp. 2.150,- x 5 = 10750
Pengeluaran Ikutan (IDS) : Rp. 1.475,- x 5 = 7375

Efek Berganda Pendapatan Ortodoks

M = DS + IS + IDS
                DS

    = 16750 + 10750 + 7375 = 34875
                                            16750

   = 2.08 Kali

Efek Pendapatan Berganda Un-Ortodoks

M = DS + IS + IDS
                 E

     = 16750 + 10750 + 7375 = 34875
                                             25000
    = 1.4 Kali


 


Selasa, 03 April 2012

Tugas EKONOMI PARIWISATA 1


1.      Apa saja komponen-komponen Neraca Pembayaran ?
Komponen neraca pembayaran
Neraca pembayaran luar negeri suatu negara terdiri atas:

  1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan atau neraca lancar merupakan gambaran ringkas mengenai nilai transaksi barang dan jasa suatu negara dalam kurun waktu satu tahun. Neraca lancar terdiri atas:

  •  Neraca perdagangan. Digunakan untuk mencatat nilai transaksi ekspor dan impor barang selama satu periode. Ekspor barang dicatat dalam transaksi kredit sedangkan impor barang dicatat dalam transaksi debit. Apabila ekspor melebihi impor, negara tersebut mempunyai surplus neraca perdagangan atau mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. Sebaliknya, jika impor melebihi ekspor, negara tersebut mempunyai defisit neraca perdagangan atau memperoleh pengurangan investasi luar negeri.
  • Neraca jasa. Merupakan kegiatan jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk luar negeri serta yang diterimanya dari luar negeri. Nilai kegiatan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi, perantara perdagangan, perbankan, dan pariwisata.
  • Neraca nonbalas jasa atau transfer payment. Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Misalnya Indonesia memberikan atau menerima hibah maka akan dicatat dalam neraca nonbalas jasa.


2. Neraca modal
 Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, serta hadiah (grants).

3. Neraca penyeimbang
Merupakan rekening penyeimbang atas transaksi berjalan yang mengalami surplus maupun defisit. Dengan adanya rekening penyeimbang ini, jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari neraca pembayaran akan sama.

4. Selisih perhitungan
Adanya ketidaklengkapan informasi dan atau transaksi yang tidak tercatat menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak sama. Transaksi yang tidak tercatat akan dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan.


2.      Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara ?
 
       Neraca pembayaran yang mengalami surplus, akan mempengaruhi terhadap kestabilan nilai mata uang suatu negara. layanan jasa akomodasi dan jasa transportasi yang mendukung pertumbuhan pariwisata suatu negara akan menjadi semakin baik, para wisatawan akan merasa tertarik itu datang ke negara tersebut.
      Sebaliknya jika neraca pembayaran mengalami defisit maka nilai mata uang dan nilai tukar mata uang akan mengalami inflasi.sudah pasti kebutuhan pokok harganya akan naik, dan ahirnya banyak pekerja yang PHK dan perusahaan gulung tikar karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pasokan mereka karena harga terlalu tinggi.
Contoh artikel terkait :


3.      Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan ?

 Menggunakan produsen dalam negri untuk memenuhi kebutuhan layanan jasa akomodasi dan transportasi.
Iklan pariwisata di media-media luar negeri.
 kemudian melakukan kampanye untuk menjelajahi ODTW di negara sendiri.
melakuakan perkenalan budaya di luar negri.
 
4.      Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?

 Jumlah Kunjungan Wisatawam ( orang )
 
Tahun
Australia Indonesia Jepang
1998
4.167.000 4.606.000 4.106.000
1999 4.459.000 4.728.000 4.438.000
2000 4.931.000 5.064.000 4.757.000
2001 4.843.000 5.156.000 4.772.000
2002 4.420.000 5.033.000 5.239.000
2003 4.354.000 4.467.000 5.212.000
















diambil dari "ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGELUARAN WISATAWAN MANCANEGARA PADA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA"  oleh RASTIYONO DP

 pada tahun 2003 terjadi penurunan jumlah wisata dikarenakan adanya isu bom.
Keberadaan wisatawan nusantara juga ikut andil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pada tahun 2002 sekitar 105,4 juta wisatawan nusantara ( wisnus ) telah melakukan perjalanan.